Senin, 13 Januari 2020

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kalimat efektif yakni kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
Rumusan Masalah
1.             Apa yang dimaksud kalimat efektif ?
2.             Apa saja ciri-ciri kalmia tefektif ?
3.             Apa saja syarat yang mendasari kalimat efektif ?

Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kalimat efektif.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri sebuah kalimat efektif.
3.      Untuk mengetahui syarat yang mendasari kalimat efektif.


BAB 2
PEMBAHASAN
A.    Pengertian kalimat efektif
Kalimat Efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis.  Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun secara baik dam benar serta tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan kerancuan makna/ambigu.

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


KONSEP DASAR

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Mencetak generasi unggul dan ”sukses hidup” di tengah persaingan global dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kesanggupannya. Menyelenggarakan pendidikan yang membebaskan anak dari tindak kekerasan. Menyelenggarakan pendidikan yang memperlakukan anak dengan ramah. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan anak. Menyelenggarakan pendidikan yang memenuhi hak-hak anak. Hal tersebut akan terwujud jika pendidikan yang demikian dilakukan sejak anak usia dini.

HUKUM WADH'I


BAB I
PENDAHULUAN

  A.    Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat terlepas dari aturan dan norma-norma yang berlaku menurut hukum syara’.
Hukum syara’ itu ada dua macam yaitu hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf yang mengandung tuntutan dan kebolehan yang dinamakan “hukum taklifi” dan yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf yang mengandung persyaratan, sebab atau mani’ dinamakan ‘hukum wadh’i”. 

  B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hukum wadh’i?
2. Apa macam-macam hukum wadh’i ?

  C.    Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum wadh’i.
2. Untuk mengetahui macam-macam hukum wadh’i. 

BAB II
PEMBAHASAN
  A.    Pengertian Hukum Wadh’i
Hukum wadh’i adalah hukum yang bertujuan menjadikan sesuatu adalah sebab untuk sesuatu atau syarat baginya atau penghalang terhadap sesuatu. Bila firman Allah menunjukkan atas kaitan sesuatu dengan hukum taklifi, baik bersifat sebagai sebab, atau syarat, atau penghalang maka ia disebut hukum wadh’i. Di dalam ilmu hukum ia disebut pertimbangan hukum.
Adapun contohnya yaitu :
1.      Firman Allah yang menjadikan sesuatu sebagai sebab:

FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYRAKAT


FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN MASYRAKAT

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
I. Definisi Agama
Dengan singkat definisi agama menurut sosiologi adalah definisi yang empiris. Sosiologi tidak pernah memberikan definisi agama yang evaluative (menilai). Sosiologi angkat tangan mengenai hakikat agama, baiknya atau buruknya agama atau agama–agama yang tengah diamatinya. Dari pengamatan ini sosiologi hanya sanggup memberikan definisi deskriptif (menggambarkan apa adanya) yang mengungkapkan apa yang dimengerti dan dialami pemeluk-pemeluknya.

Sabtu, 11 Januari 2020

Cara Kerja Ilmu Sosial Humaniora dan Agama

Cara Kerja Ilmu Sosial Humaniora dan Agama

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungannya dengan manusia-manusia lainnya. Selain itu, dapat juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan bersama. Jadi yang dimaksud ilmu-ilmu sosial (social sciences) adalah  kelompok disiplin ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam hubungannya dengan sesamanya. Dalam hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain, sangat dibutuhkan ilmu sosial humaniora, karena di dalamnya terdapat bagaimana cara berhubungan antara sesama manusia, sehingga dengan ilmu tersebut manusia akan dapat menjalin hubungan dengan manusia yang lainnya dengan menjalin hubungan yang baik.
Indonesia dipandang sebagai negeri muslim terbesar di dunia agaknya bukan semata-mata karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Negeri ini juga memiliki jumlah lembaga pendidikan Islam terbanyak dibanding dengan negeri-negeri muslim manapun. Sebagai umat muslim hendaknya harus mampu mengambil makna dari Islam itu sendiri, maka sangat dibutuhkan ilmu agama sebagai landasan dalam berhubungan antara manusia dengan tuhannya, sehingga umat muslim bukan hanya seorang yang beragama Islam, akan tetapi lebih utama adalah pengamalan dari Islam itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari ilmu sosial humaniora?
  2. Bagaimana cara kerja ilmu sosial humaniora?
  3. Apa pengertian dari ilmu keagamaan?
  4. Bagaimana cara kerja dari ilmu keagamaan?

C.     Tujuan Penulisan
  1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari ilmu sosial humaniora.
  2. Untuk dapat mengetahui cara kerja ilmu sosial humaniora.
  3. Untuk dapat mengetahui pengertian dari ilmu keagamaan.
  4. Umtuk dapat mengetahui cara kerja dari ilmu keagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.          Pengertian Ilmu Sosial Humaniora

Ilmu pengetahuan dalam dinamikanya dapat diklasifikasi menjadi beberapa kategori. Menurut Taufik Abdullah, ilmu terbagi dalam dua kategori besar yaitu ilmu eksakta dan noneksakta. Khusus ilmu noneksakta dipilah menjadi dua ; ilmu humaniora dan ilmu sosial. Ilmu yang berkaitan dengan filsafat, sastra, seni, dan bahasa dikategorikan dalam ilmu humaniora, sedangkan di luar itu adalah ilmu sosial. Sebagaimana disinggung di atas, bahwa ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungannya dengan manusia-manusia lainnya. Definisi serupa disampaikan Taufik Abdullah , ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kehidupan bersama . Sedangkan Dadang Supardan menyampaikan ilmu sosial (social science) adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan aktivitas sosial dalam kehidupan bersama. Jadi yang dimaksud ilmu-ilmu sosial (social sciences) adalah  kelompok disiplin ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam hubungannya dengan sesamanya.

FILSAFAT ILMU : JENIS JENIS PENGETAHUAN : PENGETAHUAN BIASA, MITOS, DAN WAHYU SERTA POSISI MEREKA DIHADAPAN ILMU-ILMU


JENIS JENIS PENGETAHUAN : PENGETAHUAN BIASA, MITOS, DAN WAHYU SERTA POSISI MEREKA DIHADAPAN ILMU-ILMU



PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan.

Pengertian Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
  1. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.

PENGERTIAN PENDEKATAN, PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN SENTRA DAN PROSES PEMBELAJARAN SENTRA


PENGERTIAN PENDEKATAN, PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN SENTRA DAN PROSES PEMBELAJARAN SENTRA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Model pembelajaran sentra di kenal di Indonesia oleh Dr. Pamela Phelp dari CCCRT Florida. Bermain di pandang sebagai kerja otak sehingga anak di beri kesempatan untuk memeulai dari mengembangkan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya “Start and finish”. Dukungan guru memfasilitasi anak mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan anak diberi keleleuasaan untuk melakukan berbagai kegiatan untuk mendapatkan pengalaman tentang dunia sekelilingnya.
Dalam model sentra anak bebas memilih bermain yang disiapkan dalam satu sentra. Di dalam sentra dilengkapi dengan 3 jenis kegiatan bermain, yaitu bermain sensorimotorik, main peran,dan main pembangunan.Keragaman main atau disebut juga densitas main memfasilitasi untuk dapat memilih mainan sesuai dengan minatnya. Kelompok anak berpindah bermain dari sentra ke sentra lainnya setiap hari. Tiap sentra dikelola oleh seorang guru. Proses pembelajarannya dengan menggunakan 4 pijakan, yaitu pijakan penataan alat (pijakan lingkungan), pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah bermain.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian pendekatan?
2.      Apa pengertian pendekatan pembelajaran sentra?
3.      Apa saja prinsip-prinsip pembelajaran sentra?
4.      Bagaimana proses pembelajaran sentra ?

C.     TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian pendekatan
2.      Mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran sentra
3.      Mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran sentra
4.      Mengetahui proses pembelajaran sentra

BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN PENDEKATAN BELAJAR
Pendekatan pembelajarandapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1)        Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
2)        Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).