JENIS JENIS PENGETAHUAN : PENGETAHUAN BIASA, MITOS, DAN WAHYU SERTA POSISI
MEREKA DIHADAPAN ILMU-ILMU
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala
yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika
seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang.
Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai
hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan
kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan.
Pengertian Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui;
kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata
pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
- Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia
atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek
dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan sebuah objek tertentu.
- Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas
bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang
mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci
oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan
yang sesuai.
- Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari
tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang
diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan
pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan
berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Partanto Pius
dalam kamus bahasa indonesia (2001) pengetahuan dikaitkan dengan segala sesuatu
yang diketahui berkaitan dengan proses belajar .
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
Contoh:
- Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti
setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja).
Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
- Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika
lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia
yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi
perawat.
1.2
Tujuan dan Manfaat
A . Tujuan
1. Dapat mejelaskan Jenis-jenis pengetahuan: pengetahuan
biasa, mitos, wahyu serta posisi mereka dihadapan ilmu-ilmu.
B.
Manfaat
1. Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa/i 2.Mampu memahami jenis-jenis pengetahuan
BAB II
ISI
Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan
diambil dari kata bahasa inggris science, yang berasal dari bahasa latin
scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui .
Jenis-jenis ilmu pengetahuan biasa :
a.
Ilmu
Pengetahuan Biasa
Imu Pengetahuan biasa yakni pengetahuan
yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense dan sering diartikan
dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara
baik. Dengan commen sense, semua orang sampai pada keyakinan secara umum
tentang sesuatu, dimana mereka akan berpendapat sama semuanya. Commen sense
diperoleh dari pengalaman sehari-hari, contoh :
a. air
dapat dipakai untuk menyiram bunga,
b. makanan
dapat memuaskan rasa lapar,
c. musim
kemarau akan mengeringkan sawah tadah hujan.
b.
Pengetahuan
ilmu
Pengetahuan ilmu
yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian yang sempit
science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya
kuantitatif dan objektif. Analisis ilmu itu objektif dan menyampingkan unsur
pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral, dalam arti tidak dipengaruhi oleh
sesuatu yang bersifat kedirian (subjekti), karena dimulai dengan fakta.
c.
Pengetahuan
Filsafat
Pengetahuan
filsafat yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat
kontemplatif dan spekulatif. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang
relektif dan kritis.
d.
Pengetahuan
agama
Pengetahuan
agama yakni pengetahuan yang hanya di peroleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya.
Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
Mitos
Mitos atau mite (myth) adalah cerita
prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang
terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap
benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga
disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang
dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam
semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci.
Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta,
manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti
yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. begitu banyak
contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia. karena kita tahu sendiri bahwa
memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para
dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos
yang ada di Indonesia.
1. Cerita
terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita
barong di Bali.
3. Cerita
pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang
dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4. Cerita
Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita
Joko Tarub
6. Cerita
Dewi Nawangwulan
Pengertian Wahyu
Kata wahyu berasal dari kata arab الوحي, dan al-wahy adalah kata asli Arab dan
bukan pinjaman dari bahasa asing, yang berarti suara, api, dan kecepatan. Dan ketika Al-Wahyu
berbentuk masdar memiliki dua arti yaitu tersembunyi dan cepat. oleh sebab itu
wahyu sering disebut sebuah pemberitahuan tersembunyi dan cepat kepada
seseorang yang terpilih tanpa seorangpun yang mengetahuinya. Sedangkan ketika
berbentuk maf’ul wahyu Allah terhada Nabi-Nabi-Nya ini sering disebut Kalam
Allah yang diberikan kepada Nabi. Menurut
Muhammad Abduh dalam Risalatut Tauhid berpendapat bahwa wahyu adalah
pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang dalam dirinya sendiri disertai
keyakinan bahwa semua itu datang dari Allah SWT, baik melalui pelantara maupun
tanpa pelantara. Baik menjelma seperti suara yang masuk dalam telinga ataupun
lainya. Wahyu Allah (agama)
berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkaau oleh
pengalaman, maupun yang mencangkup masalah trasedental, seperti latar belakan
dan ujuan penciptaan manuia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di
akhirat nanti. Kepercayaan
inilah yang merupakan titi tolak dalam agama dan lewat pengkajian selanjutnya
dapat meningkatkan atau menurunkan kepercayaan itu. Sedangkan ilmu penetahuan
sebaliknya, yaitu dimulai mengkaji dengan riset, pengalaman, dan percobaan
untuk sampai kepada kebenaran faktual.
Sumber Pengetahuan
Ada beberapa pendapat tentang
sumber pengetahuan, diantaranya:
a.
Empirisme , menurut aliran ini manusia
memperoleh pengetahuan melalui pengalaman (empereikos = pengalaman). Dalam hal
ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek) dan
cara mengetahui (pengalaman). Tokoh yang terkenal: John Locke (1632 – 1704),
George Barkeley(1685 -1753) dan David Hume.
b.
Rasionalisme, Aliran ini menyatakan bahwa akal
(reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum
didukung oleh fakta empiris. Tokohnya adalah Rene Descartes (1596 – 1650,
Baruch Spinoza (1632 –1677) dan Gottried Leibniz (1646 –1716).
c.
Intuisi, dengan intuisi, manusia
memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses penalaran
tertentu. Henry Bergson menganggap intuisi merupakan hasil dari evolusi
pemikiran yang tertinggi, tetapi bersifat personal. Berdasarkan Kamus Bahasa
Indonesia intuisi merupakan kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu
tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati.
d. Wahyu, pengetahuan yang bersumber dari
Tuhan melalui hamba-Nya yang terpilih untuk menyampaikannya( Nabi dan Rosul).
Melalui wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang sejumlah pengetahuan baik
yang terjangkau ataupun tidak terjangkau olehmanusia. ¢ Menurut KBBI wahyu merupakan petunjuk dari Allah yg diturunkan hanya
kepada para nabi dan rasul melalui mimpi dsb.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengetahuan
adalah keseluruhan pemikiran, gagasan dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk
manusia dan kehidupannya. Sebelum
filsafat dan ilmu pengetahuan berkembang, lebih dulu berkembang mitos
dan pengetahuan pra-ilmiah sebagai jawaban terhadap berbagai masalah yang
dihadapi manusia. Ketika jawaban yang diberikan mitos dan pengetahuan
sehari-hari itu tidak memuaskan, muncul upaya untuk menjelaskan fenomen alam dengan penjelasan rasional dan
kemudian penjelasan yang didasarkan atas pengalaman hidup manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, cet. 11 Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2012.
Mustansyir, Rizal dan Misnal
Munir, Filsat Ilmu, cet. 2,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002
Poedjawijatna, I.R.Prof. Drs. Tahu dan Pengetahuan, Bina Aksara,
Jakarta, 1982
Salam, Burhanudin, Pengantar Filsafat, cet. 4. Jakarta:
Bina Aksara, 2000
http://referensiassyariabdullah.blogspot.co.id/2008/04/definisi-dan-jenis-jenis-pengetahuan.html
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^