MAKALAH
PENGEMBANGAN
MOTORIK ANAK
“
PERKEMBANGAN GERAK ANAK USIA DINI”
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
MASALAH
Perkembangan gerak anak usia dini,
di pengaruhi oleh perkembangan gerak yang terjadi pada masa bayi. Pada akhir
masa bayi, seorang anak mulai dapat berjalan memegang suatu objek dan
memainkannya secara sederhana. Dengan mulainya anak dapat berjalan dan
memainkan suatu objek meskipun masih secara sederhana, kemampuan tersebut
merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya. Dengan kemampuan gerak
yang sederhana tersebut, telah memungkinkan bagi anak untuk melakukan aktivitas
fisik yang menuntut kemampuan menjelajahi ruang yang lebih luas. Anak dapat
berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dapat menangkap suatu objek, seperti
bola, kemudian menggunakannya untuk bermain-main dengan temansebaya. Kesempatan
melakukan aktivitas, seperti tersebut sangat menentukan perkembangan pola gerak
selanjutnya.
Pada usia kanak-kanak, perkembangan
gerak yang terjadi adalah berupa peningkatan kualitas pola gerak yang telah
dikuasai pada masa bayi, serta peningkatan variasi berbagai macam pola-pola
gerak kasar. Kemudian berjalan dan memegang akan semakin baik dan dapat dilakukan
dengan berbagai macam variasi gerak.
Peningkatan
kemampuan gerak terjadi seiring dengan peningkatan kemampuan koordinasi mata,
tangan, dan kaki. Perkembangan gerak akan berkembang lebih optimal apabila anka
memiliki kesempatan cukup besar untuk melakukan aktiviatas fisik dalam bentuk
gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan gerakan-gerakan yang melibatkan
keseluruhan bagian anggota-anggota tubuh itu.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud
dengan perkembangan gerak?
2.
Bagaimana
prinsip-prinsip dasar perkembangan gerak?
3.
Apa sajakah
macam-macam gerak anak?
4.
Bagaimana
karakteristik dan program kegiatan perkembangan gerak anak?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
bagaimana pengertian dari perkembangan gerak
2.
Untuk mengetahui
bagaimana prinsip-prinsip dasar perkembangan gerak pada anak
3.
Untuk mengetahui
macam-macam gerak pada anak
4.
Untuk mengetahui
bagaimana karakteristik dan program kegiatan perkembangan gerak pada anak
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perkembangan Gerak
Perkembangan
adalah proses berlanjut dari perubahan menuju pada suatu keadaan kapasitas
fungsional yang terorganisasi dan terspeialisasi, yaitu suatu keadaan di mana
suatu peran yang dikehendaki dapat berfungsi secara penuh. Perilaku gerak
(motor behavior) merupakan subdisiplin yang lebih menekankan pada investigasi
atau penelitian mengenai prinsip-prinsip ketrampilan gerak manusia. Schmidt
menjelaskan bahwa perilaku gerak itu lebih menekankan pada prinsip-prinsip
ketrampilan gerak manusia yang dihasilkan pada tahap perilaku analisis.
Perkembangan
gerak adalah proses yang berurutan dan berlanjut sehubungan dengan umur, di
mana individu berkembang dari gerak sederhana, tak terorganisasi dengan baik
dan tidak terampil menuju pencapaian keterampilan gerak yang terorganisasi
dengan baik dan kompleks, dan akhirnya kearah penyesuaian keterampilan yang
menyertai penuaan.
Perkembangan gerak anak merupakan
salah satu aspek penting untuk kehidupannya karena hakekatnya manusia hidup
dengan terus bergerak. Gerak merupakan sifat kehidupan, dan gerak tersebut
mengalami perubahan, hal ini dapat kita amati dari sejak manusia lahir sampai
dewasa. Dari gerak bebas yang tidak bermakna menjadi gerak yang terarah dan
memiliki makna, dari gerak kasar menjadi gerak halus, dari yang tidak beraturan
menjadi beraturan dan banyak sekali jenis dan bentuk gerakan yang perlu
dipelajari, dibina dan disesuaikan dengan kebutuhan diri, perkembangan dan
norma sosialnya. Sejalan dengan bertambahnya usia maka perkembangan gerak anak
pun akan berkembang.[1]
Koegh menjelaskan bahwa
perkembangan gerak dapat didefinisikan sebgai perubahan kompetensi atau
kemampuan gerak dari mulai masa bayi (infancy) sampai masa dewasa
(adulthood) serta melibatkan berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan gerak
dan aspek perilaku yang ada pada manusia ini mempengaruhi perkembangan gerak
dan perkembangan gerak itu sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia.
Menurut Saputra (2010) Perkembangan
gerak merupakan suatu proses yang terjadi sejalan dengan bertambahnya usia
secara bertahap dan berkesinambungan gerakan pada individu yang meningkat dari
keadaan yang sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil ke arah performa
gerak yang lebih kompleks dan terorganisasi dengan baik.[2]
Jadi perkembangan gerak merupakan
unsur pokok kehidupan manusia. Tanpa gerak manusia menjadi kurang sempurna dan
dapat menyebabkan kelainan dalam tubuh maupun organ-organnya. Oleh karena itu
gerak menjadi kebutuhan yang sangat penting seperti kebutuhan hidup lainnya
yang dapat membantu kelangsungan hidup.
B.
Prinsip Dasar Pengembangan
Kemampuan Gerak
Ada beberapa prinsip dasar perkembangan kemampuan
gerak adalah sebagai berikut
1. Anak usia
TK sudah memiliki kemampuan melihat dengan fokus yang benar sehingaa dapat
memberikan aktivitas melempar bola. Ia telah memiliki kemampuan melihat bola
dilempar ke arahnya dan ditangkap oleh tangannya
2. Anak usia
TK telah dapat melakukan serangkaian gerakan secara berkelanjutan, misalnya
gerakan menangkap – melempar – menendang.
3. Guru perlu
memberikan relaksasi pada anak setelah mereka beraktivitas atau melakukan suatu
gerakan. Tubuh anak perlu mengalami relaksasi yang di perlukan agar otot yang
telah bekerja dapat relaks sejenak. Tekanan yang terjadi pada saat mereka
beraksi dihadapan teman-temannya dapat melemah, dan memberikan pula kesempatan
kepada anak untuk menikmati kenyamanan pada saat otot-otot mereka selesai
beraktivitas
4. Gerakan
oposisi. Gerakan ini perlu diperkenalkan pada anak. Gerakan oposisi adalah
gerakan, seperti berjalan atau berlari, dimana posisi tangan kanan diayunkan ke
depan dikoordinasikan dengan langkah kaki kanan ke depan. Koordinasi ini dapat
dilatih kepada anak dalam kegiatan baris berbaris.[3]
C.
Macam-Macam Gerak
Dalam bahasa Indonesia kata motor
dan movement diterjemahkan sebagai gerak atau gerakan tanpa mengandung
perbedaan di dalamnya. Movement adalah gerak yang bersifat eksternal
atau dari luar dan mudah diamati, sedangkan motor adalah gerakan yang bersifat
internal atau dari dalam, konstan, dan sukar diamati.
Gerakan
dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi ruang atau jarak (space) dan dari
sistem otot. Dilihat dari segi ruang atau jarak (space) gerakan ini dapat di
bagi menjadi :
1. Gerak lokomotor
2. Gerak nonlokomotor (stabilisasi)
Ditinjau
dari sistem otot, gerakan dapat dibagi tiga sebagai berikut.
1. Fleksi
2. Eksistensi
3. Rotasi
Fleksi
adalah gerakan refleksi otot yang menyebabkan gerakan membengkok, eksistensi
adalah gerakan meluruskan atau membentangkan yang berlawanan dengan fleksi,
sedangkan rotasi adalah gerakan berputar yang berporos pada satu sumbu.
Banyak
ahli yang telah mencoba membuat pengelompokkan- pengelompokan gerakan manusia,
salah satunya adalah Anita Harrow. Menurut teori taksonomi yang dikemukakan
oleh Harrow (1971) gerakan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Gerakan refleks (reflex movement)
Gerakan refleks adalah gerakan atau tindakan manusia yang
timbul sebagai reaksi terhadap suatu stimulus tanpa keterlibatan kesadaran.
Gerak refleks umumnya telah dimiliki sejak manusia dilahirkan dan berkembang
hingga dewasa.
2.
Gerakan dasar (basic fundamental movement)
Gerakan dasar fundamental adalah gerakan dasar yang
dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan tubuh dan tingkat kematangan pada anak.
Gerak
dasar fundamental merupakan pola gerakan yang menjadi dasar untuk ketangkasan
gerak yang lebih kompleks. Gerakan-gerakan ini terjadi atas dasar gerakan
refleks yang berhubungan dengan badannya, merupakan bawaan sejak lahir dan
terjadi tanpa melalui latihan.
3. Kemampuan mengamati (perceptual
abilities)
Kemampuan perseptual adalah
kemampuan menginterpretasikan stimulus yang ditangkap oleh indra. Kemampuan
perseptual dan fungsi gerak tidak dapat dipisahkan. Kemampuan perseptual
membantu seseorang menafsirkan stimuli secara tepat sehingga ia mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menghasilkan perilaku yang
efektif dan efisien.
4.
Kemampuan fisik (physical ability)
Kemampuan
fisik adalah kemampuan untuk memfungsikan system organ tubuh dalam melakukan
gerak tubuh. Kemampuan fisik diperlukan dalam mempelajari gerak agar hasil yang
dicapai cukup efisien. Kemampuan fisik adalah karakteristik fungsional dari
semua organ kekuatan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan fisik harus
dikembangkan hingga mampu mengatasi kebutuhan atau perbuatan yang efisien.
Kemampuan fisik adalah karakter
fungsional dari semua organ kekuatan. Apabila kemampuan tersebut dikembangkan
pada seseorang maka ia akan mempergunakannya secara benar dan efisien dalam
melakukan suatu gerakan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan fisik harus
dikembangkan hingga mampu mengatasi kebutuhan untuk perbuatan yang efisien.[4]
5.
Gerakan ketrampilan (skill movement)
Ketrampilan
gerak adalah gerak mengikuti pola atau bentuk tertentu memerlukan koordinasi
kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang dapat dilakukan melalui proses belajar.
6.
Kemampuan komunikasi (communication abilities)
Kemampuan
komunikasi adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengen menggunakan gerakan
tubuh.[5]
D. Karakteristik dan Program Kegiatan Perkembangan
Gerak Anak
Perkembangan
gerak anak baik motorik halus maupun kasar usia berdasarkan kronologis usia 0-5
tahun menurut Walkey (1996) dapat dikembangkan dalam program pengembangan
seperti berikut ini:
v
Karakteristik Perkembangan Gerak Anak Usia 0-1 Tahun
a.
Bermain-main dengan tangan
b.
Mengamati mainan yang ada dalam genggaman
c.
Mencoba meraih suatu barang
d.
Melempar dan mengambil barang yang dilemparkan sambil
diamati yang terjadi
e.
Menahan barang yang dipengangnya
f.
Memegang benda kecil dengan telunjuk dan ibu jari
g.
Menunjuk titik tertentu, misalnya mata boneka
h.
Membuka lembaran buku/majalah
i.
Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan di depan mata
j.
Mengangkat kepala ketika ditengkurapkan
k.
Duduk dengan bantuan dan kepala tegak
l.
Mengangkat dada pada saat tengkurap dengan bertumpu pada
tangan
m.
Mencoba merangkak
n.
Duduk tanpa ditopang
o.
Mencoba berdiri sendiri dengan berpegangan
p.
Berjalan jika dipegangi/berpegangan
v
Program Kegiatan Pengembangan Umur 0-1 Tahun
a.
Meletakkan bola berwarna mencolok atau benda yang berbunyi,
seperti mainan kerincingan atau boneka kecil berjarak kurang lebih 1 meter di
depan anak diharapkan anak mengambilnya, melemparnya, menahannya, menunjuk titk
yang menarik perhatiannya.
b.
Menggantungkan benda yang menarik perhatian, seperti mainan
kerincingan di atas dengan jarak hampir terjangkau tangan anak, diharapkan anak
akan berusaha menjangkau baik dengan tangan maupun kaki, tetapi karena tidak
terjangkau, anak memainkan jari tangan dan kaki di depan mata.
c.
Anak ditengkurapkan, diharapkan anak mengangkat kepala dan
dada dengan bertumpu pada tangan
d.
Membantu anak duduk, diharapkan anak mengangkat kepala
e.
Meletakkan benda yang menarik perhatian kurang lebih 1 meter
di depannya, diharapkan anak merangkak mencapai benda tersebut
f.
Membantu anak duduk pada tempat yang aman dan tidak ada
sandarannya, diharapkan anak dapat duduk tanpa ditopang
g.
Membantu anak berdiri di dekat tempat yang ada pegangannya,
diharapkan anak dapat berdiri dengan berpegangan
h.
Dimasukkan anak ke dalam mainan yang beroda dan ada tempat
pegangan, diharapkan anak dapat berjalan dengan berpegangan pada tempat
pegangan tangan.
v Karakteristik Perkembangan Gerak
Anak Usia >1-2 Tahun
a.
Meletakkan tutup gelas di atas gelas
b.
Mencoret-coret
c.
Menyusun balok dua sampai tiga balok
d.
Mencoba makan sendiri dengan sendok atau membuka buku
e.
Senang mendengarkan musik dan mengikuti irama
f.
Latihan berjalan tanpa dipegang
g.
Berjalan mantap
h.
Belajar mundur satu sampai tiga langkah
i.
Berlari tanpa jatuh
j.
Naik turun tangga dengan berpegangan
k.
Memanjat kursi orang dewasa, merangkak naik tangga
l.
Mulai meloncat dan melompat walaupun sederhana
v Program Kegiatan Pengembangan Gerak
Anak Usia >1-2 Tahun
a.
Meletakkan tutup gelas dan gelas di depan anak, diharapkan
anak meletakkan tutup gelas di atas gelas
b.
Memberikan spidol warna dan kertas, diharapkan anak
mengambil spidol dan mencoret-coret kertas tersebut
c.
Memberikan beberapa balok warna, diharapkan anak menyusun balok
tersebut sebanyak 2-3 balok
d.
Meletakkan makanan dengan sendok di depan anak, diharapkan
anak mengambil makanan dengan sendok dan memasukkan ke mulut
e.
Meletakkan buku
bergambar menarik agar anak membuka-buka buku tersebut.
f.
Menyediakan
suara-suara yang berirama teratur (musik) atau tape recorder agar
anak menggerakkan anggota badannya mengikuti irama musik.
g.
Membimbing anak
untuk berjalan mundur agar tergerak untuk bisa berjalan mundur.
h.
Anak dilombakan
untuk meraih benda kurang lebih 2 meter di depannya, diharapkan memperpendek
waktu dengan berlari.
i.
Meletakkan
benda-benda yang menarik perhatiannya di tangga ketiga dengan ketinggian lebih
rendah dari ukuran kakinya, diharapkan anak naik dua tangga dan meraih benda
tersebut, kemudian turun kembali sambil membawa benda itu.
j.
Meletakkan benda
yang menarik perhatiannya pada anak tangga ketiga dengan ketinggian sama dengan
ukuran panjang kakinya dan diharapkan anak naik dua tangga dengan merangkak dan
meraih benda tersebut, kemudian turun sambil membawa benda itu.
k.
Meletakkan benda
yang menarik perhatiannya di atas kursi orang dewasa, diharapkan anak naik
merangkak dan meraih benda tersebut, kemudian turun kembali sambil membawa
benda tersebut.
v Karakteristik Perkembangan Gerak
Anak Usia >2-3 Tahun
a.
Meronce/merangkai manik-manik
b.
Mengaduk air di gelas dengan sendok
c.
Membuka tutup botol yang berulir (membuka dengan memutar
tutup botol)
d.
Menggambar garis lurus
e.
Berjalan mundur
f.
Berjalan lurus
g.
Menyusun balok tiga sampai lima balok
h.
Naik turun tangga
i.
Memanjat
j.
Melompat dengan bertolak dua kaki sekaligus
k.
Belajar meniti
v Program Kegiatan Pengembangan Gerak
Anak Usia >2-3
a. Meletakkan
manik-manik dan benang di depan anak, agar merangkainya menjadi satu untaian
manik-manik.
b. Meletakkan
air di dalam gelas dan sendok di depan anak agar anak mengaduknya.
c. Menyediakan
botol plastik bekas obat dan tutupnya yang berulir agar anak dapat membuka
tutup botol.
d. Menyediakan
kertas yang sudah ditandai dengan titik-titik, pensil, atau spidol warna agar
dapat menghubungkan satu titk dengan titik lainnya dalam bentuk garis lurus.
e. Memberikan
beberapa balok berwarna agar anak menyusun balok tersebut sebanyak 3-5 balok.
f. Sambil
mengikuti lagu, anak diharapkan berjalan maju dan mundur beberapa langkah dan
naik turun tangga sesuai dengan petunjuk lisan.
g. Naik
turun tangga dengan berpegangan.
h. Memanjat
tali yang menggantung dengan simpul-simpul berupa tangga.
i.
Di atas bak/
hamparan pasir anak melompat dengan dua kaki sekaligus.
v Karakteristik Perkembangan gerak
Anak Usia >3-4 Tahun
a.
Meremas kertas
b.
Memakai dan membuka pakaian dan sepatu sendiri
c.
Menggambar garis lingkaran
d.
Menyusun menara empat sampai tujuh balok
e.
Mengekspresikan gerak tari dengan irama sederhana
f.
Melempar bola
g.
Berjalan dengan baik (keseimbangan tubuh makin baik)
h.
Berlari dengan baik (keseimbangan tubuh makin baik)
i.
Berlari di tempat
j.
Naik turun tangga tanpa berpengangan
k.
Melompat dengan satu kaki bergantian
l.
Merayap dan merangkak lurus ke depan
m.
Senam mengikuti contoh
v Program Kegiatan Pengembangan Gerak
Anak Usia >3-4 Tahun
a.
Meremas kertas
dan menyediakan tempat sampah, diharapkan anak akan meremas-remas kertas lalu
membuangnya ke tempat sampah.
b.
Memakai dan
membuka pakaian dan sepatu, diharapkan anak akan mencoba pakaian dan sepatu
kemudian membuka kembali tanpa bantuan.
c.
Disediakan
kertas yang berisi gambar titik-titik berupa lingkaran dan garis silang serta
pensil, diharapkan anak akan menghubungkan titik tersebut sehingga terbentuk
garis berupa lingkaran dan garis silang.
d.
Disediakan balok
kayu berbagai ukuran yang jumlahnya 7 buah, diharapkan anak akan membentuk
menara dengan menyusun balok sebanyak 4-7 balok.
e.
Diperdengarkan
suara yang berirama, diharapkan anak akan melakukan gerak tari sederhana (tepuk
tangan, mengangkat tangan, merentangkan tangasn, dsb) mengikuti irama suara.
f.
Disediakan
beberapa bola yang daya pantulnya rendah dan keranjang sebagai sasaran,
diharapkan anak akan melempar bola ke sasaran secara berulang.
g.
Dibuat garis
pada lantai (lurus dan berbelok-belok) atau balok titian yang lurus. Anak
ditugaskan untuk berjalan melintasi garis atau balok secara berulang.
h.
Disediakan area
bermain yang luasnya minimal 7 m dan diperkenalkan permainan yang merangsang
anak untuk berkejar-kejaran di area tersebut.
i.
Disediakan tali
karet sepanjang kurang lebih 3 m, diharapkan anak akan bermain lompat tali
beregu.
j.
Anak diajak
menaiki dan menuruni tangga yang tinggi anak tangganya 10-20 cm, diharapkan
anak akan menaiki dan menuruni tangga tanpa berpegangan dengan kaki kiri dan
kanan secara bergantian.
k.
Dibuat beberapa
rintangan dari tali yang tinggi 20 cm pada suatu area dan diharapkan anak akan
melompati tali dengan satu kaki bergantian.
l.
Disediakan
lorong yang panjangnya kurang lebih 4 m dan tingginya hanya bisa dimasuki
secara merangkak dan merayap melalui lorong secara berulang-ulang.
m. Guru
atau orang tua memperagakan beberapa gerakan senam, diharapkan anak akan
menirukan gerakan tersebut.
v Karakteristik Perkembangan Gerak
Anak Usia >4-5 Tahun
a.
Menempel
b.
Mengerjakan puzzle (menyusun potongan-potongan gambar)
c.
Mencoblos kertas dengan pensil dan spidol
d.
Makin terampil menggunakan jari tangan (mewarnai denagn
rapi)
e.
Mengancingkan kancing baju
f.
Menggambar dengan gerakan naik turun bersambung (seperti
gunung atau bukit)
g.
Menarik garis lurus, lengkung, dan miring
h.
Mengekspresikan gerakan dengan irama bervariasi
i.
Melempar dan menagkap bola
j.
Melioat kertas
k.
Berjalan di atas papan titian (keseimbangan tubuh)
l.
Berjalan dengan berbagai variasi (maju mundur di atas satu
garis)
m.
Memanjat dan bergelantugan (beraayun)
n.
Melompati parit atau guling
o.
Senam dengan gerakan kreativitas sendiri
v Program Kegiatan Pengembangan Gerak
Anak Usia Prasekolah Usia >4-5 Tahun
a. Disediakan
beberapa pola gambar dan kertas yang dipotong kecil-kecil, diharapkan anak akan
menempelkan potongan-potongan kertas tersebut mengikuti pola.
b. Disediakan puzzle,
diharapkan anak akan menyusun potongan-potongan tersebut menjadi gambar yang
utuh.
c. Menyediakan
jarum tangan, benang, dan kain. Diharapkan anak akan menjahitkan benang ke kain
secara sederhana.
d. Disediakan
pensil berwarna, kertas yang sudah diberi gambar, diharapkan anak akan mewarnai
gambar itu dengan rapi.
e. Disediakan
kertas warna, kertas bergambar, dan lem. Diharapkan anak akan mengisi gambar
atau pola sederhana dengan robekan kertas warna tersebut.
f. Anak
disuruh membuka kancing baju dan mengancingkannya kembali sehingga semua
kancing baju menjadi rapi.
g. Anak
dibawa ke sebuah lapangan yang memiliki gundukan tanah menyerupai bukit.
Diharapkan anak akan menaiki dan menuruninya secara berkesinambungan.
h. Disediakan
kertas yang terdiri dari titik-titik, diharapkan anak akan menarik secara
lurus, melengkung, dan miring.
i.
Membunyikan
musik atau irama, diharapkan anak akan mengekspresikan gerakan mengikuti irama
tersebut.
j.
Anak berdiri
sambil memegang bola kemudian dilemparkan ke atas dan berusaha menangkap
kembali bola tersebut.
k. Dibuatkan
garis di atas tanah atau lantai berukuran lebar 20 cm dan panjang 4 m,
diharapkan anak akan berjalan maju dan mundur di atas garis itu. Atau dapat
dibuat dalam bentuk papan titian.
l.
Disediakan
tambang berukuran 2 m, menggantung pada sebuah penyangga, diharapkan anak
memanjat dan bergelantungan beberapa saat pada tali tersebut.
m. Membuat
dua garis yang lebarnya 50 cm ibarat sbuah parit, diharapkan anak melintas
garis itu dengan cara melompatinya.
n.
Membunyikan
musik, anak tanpa harus meniru gerakan orang lain dapat berkreasi dengan
menggeraknya sendiri.[6]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan
gerak anak merupakan salah satu aspek penting untuk kehidupannya karena
hakekatnya manusia hidup dengan terus bergerak. Gerak merupakan sifat
kehidupan, dan gerak tersebut mengalami perubahan, hal ini dapat kita amati
dari sejak manusia lahir sampai dewasa.
Beberapa prinsip
perkembangan yang menunjang perkembangan gerak anak salah satunya adalah guru perlu
memberikan relaksasi pada anak setelah mereka beraktivitas atau melakukan suatu
gerakan. agar otot yang telah bekerja dapat relaks sejenak. Tekanan yang
terjadi pada saat mereka beraksi dihadapan teman-temannya dapat melemah, dan
memberikan pula kesempatan kepada anak untuk menikmati kenyamanan pada saat
otot-otot mereka selesai beraktivitas.
B. DAFTAR PUSTAKA
Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra. Perkembangan
Gerak dan belajar Gerak (pdf). https://www.academia.edu/9106099/PERKEMBANGAN_GERAK.
(diakses pada tanggal 23 maret 2017 pukul 15.10 WIB)
Bambang Sujiono, dkk. 2007. Metode
Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fakhrullah. Motorik Pengematan Gerak (Anita J.
Harrow). (2013). http://fakhrullah12mpo.blogspot.co.id/2013/06/motorik-pengamatan-gerak-anita-j-haroow.html.
(diakses pada tanggal 23 maret 2017 pukul 15.20 WIB)
Rizal Handika, Perkembangan
Kemampuan Gerak Anak Besar. (2014). http://rizalhandikautama.blogspot.co.id/2014/05/perkembangan-kemampuan-gerak-anak-besar.html.
(diakses pada tanggal 23 maret 2017 pukul 15.15 WIB)
[1] Rizal
Handika, Perkembangan Kemampuan Gerak Anak Besar, di akses dari http://rizalhandikautama.blogspot.co.id/2014/05/perkembangan-kemampuan-gerak-anak-besar.html,
pada tanggal 23 maret 2017 pukul 15.15 WIB
[2] Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, Perkembangan
Gerak dan belajar Gerak (pdf), di akses dari https://www.academia.edu/9106099/PERKEMBANGAN_GERAK, pada tanggal 23 maret 2017 pukul
15.10 WIB
[3] Bambang
Sujiono, dkk. Metode Pengembangan Fisik. (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007, hal 3.27- 3.28
[4] Ibid.
Hal 4.3-4.4
[5] Fakhrullah,
Motorik Pengematan Gerak (Anita J. Harrow), di akses dari http://fakhrullah12mpo.blogspot.co.id./2013/06/motorik-pengamatan-gerak-anita-j-harrow.html,
pada tanggal 23 maret 2017 pukul 15.20 WIB
[6] Bambang
Sujiono dkk. Op.cit. hal 3.17- 3.23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar