Rabu, 20 Januari 2016

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI PANCASILA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

IMPLEMENTASI NILAI – NILAI PANCASILA
PADA TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah suatu bentuk pendidikan nilai moral di Indonesia. Pendidikan pancasila diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik.
Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan pancasila menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.
Makalah ini merupakan hasil observasi lapangan yang tujuannya untuk mengetahui secara langsung implementasi penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini. Dengan adanya Observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagai mana menanamkan implementasi pancasila pada Anak Usia Dini.



BAB II
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA

v    Observasi di RA Salafiyah, Jejeran, Pleret, Bantul
Setelah melakukan observasi ke RA Salafiyah, kami dapat mengamati langsung bagaimana cara menanamkan implementasi nilai pancasila di RA tersebut. Mulai dari sebelum masuk ke kelas dan sampai pulang dari sekolah.
Sebelum masuk kelas anak-anak berbaris di depan kelas. Pada saat baris, anak-anak mengucapkan ikrar, membaca doa dan beberapa surat-surat pendek.
Setelah itu, anak-anak masuk ke dalam kelas, lalu duduk meligkar. Sebelum memulai kegiatan belajar anak-anak membaca doa dan beberapa surat-surat pendek terlebih dahulu, dan setelah itu barulah ibu guru mengabsen dengan cara menanyakan kepada anak-anak siapakah yang tidak berangkat hari itu atau mungkin yang belum datang saat itu, metode ini ditanamkan guna untuk mengajarkan kepada anak untuk menumbuhkan untuk perduli satu sama lain dan merangsang anak untuk menyikapi lingkungan sekitarnya
Dan kebetulan setiap hari sabtu di RA tersebut tidak diadakan kegiatan pembelajaran maka dari itu saya dan teman-teman diberi kesempatan untuk mengisi kegiatan tersebut.
     Awalnya kami memperkenalkan diri dan berkenalan dengan adik-adik RA tersebut. Lalu setelah itu kami mengajak anak-anak untuk bermain sebuah permainan, kami bermain permainan  Tikus VS Kucing, Ular Naga, dll. Anak-anak sangat senang dan antusias dalam mengikuti permainan-permainan tersebut. Implementasi nilai pancasila yang tersirat didalam kegiatan tersebut adalah anak akan saling bekerja sama, saling tolong menolong dan menimbulkan sikap saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.
     Setelah kegiatan bermain-main telah selesai, anak-anak makan bersama yang telah disediakan ibu guru. Tak lupa sebelum makan anak-anak mencuci tangan dan berdoa sebelum makan. Dan barulah anak-anak makan makanan tersebut. Dan seusai makan pun tak lupa berdoa setelah makan dan mencuci tangan. Lalu anak-anak istirahat sejenak dan bermain-main dengan fasilaitas yang telah disediakan di RA tersebut. Mereka bermain bersama-sama. Dan setelah bermain mereka membereskan permainan tersebut secara bersama-sama untu dikembalikan ke tempat semula.
     Setelah makan-makan dan istirahat sejenak kegiatan berikutnya adalah senam. Anak-anak bergerak mengikuti irama musik. Anak-anak sangat senang dan mengikuti senam tersebut.
     Dan kegiatan terakhir adalah penutup dan berdoa. Anak-anak membaca doa pulang dan setelah itu bersalam-salaman dengan guru dan kami.


v    Penanaman Nilai Pancasila
1. Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak, sebab dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan orang lain. Dengan bercakap- cakap banyak sekali pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak, karena pada dasarnya anak suka sekali bertanya. Dari metode bercakap-cakap tersebut dapat terapkan misalnya; anak akan bersikap sopan dengan bicara yang baik kepada orang lain dan orang yang lebih tua.
2. Metode Bercerita
Melalui cerita  dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi  yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai pancasila yang berlaku di masyarakat, bahwa nilai-nilai Pancasila memiliki peranan penting dalam membentuk mental, sikap dan moralitas siswa sehingga dapat tercipta generasi penerus bangsa yang berkualitas demi kemajuan bangsa.
3. Metode Bermain
Melalui metode bermain karena dengan bermain anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Bermain memberikan kesenangan kepada anak- anak, mereka dapat menuangkan imajinasi yang ada di pikiran secara bebas melalui bermain. Misalnya; mengajarkan kepada anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman sepermainan; mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa, menolong sesama yang sedang membutuhkan; Mengajarkan kepada anak untuk mau berbagi bersama teman serta memiliki rasa peduli kepada orang lain; dan lain-lain.
4. Metode Pemberian Tugas
Realisasi penugasan dijadikan indikator dalam proses pembelajaran yang memuat nilai-nilai Pancasila karena dengan pemberian tugas akan melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya dan juga  menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain agar  memiliki kemauan bekerja sama dengan teman-temanya.


v    Implementasi Nilai Pancasila
§    Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” : Berdoa sebelum dan sesudah belajar; Berdoa sebelum dan setelah makan.
§    Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” : Menghormanti satu sama lain; Peduli satu sama lain; Saling tolong menolong.
§    Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” : Saling bekerjasama membereskan mainan untuk dikembalikan pada tempatnya; Membaca Ikrar RA
§    Sila Keempat “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam Permusyawratan Perwakilan” : Makan Bersama.
§    Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” : Saling membantu teman lainnya.


BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan warga negara yang berkepribadian tinggi dan berakhlak mulia, sehingga dapat menciptakan SDM yang berkualitas tinggi. Peranan pendidikan tersebut kapan saja sangat dibutuhkan, lebih-lebih mengingat salah satu permasalahan bangsa. Perlunya penanaman nilai-nilai pancasilal, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan
Pada masa usia dini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai pancasila, untuk perkembangan serta kecerdasan moral anak. Pendidikan pendidikan pancasila berguna sebagai suatu konsep kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalam Pancasila dan UUD 1945.
Di dalam penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu metode bermain, bercerita, pemberian tugas dan bercakap- cakap, penggunaan metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama. Sebab metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan peutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar