IMPLEMENTASI NILAI – NILAI
PANCASILA
PADA TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pancasila adalah suatu bentuk pendidikan nilai moral di Indonesia.
Pendidikan pancasila diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah
satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah
adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis
pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan
dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga
negara yang baik.
Untuk itu diperlukan penanaman
nilai-nilai pancasila pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai
pancasila pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan
potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku
positif bagi anak. Pendidikan pancasila menyangkut sikap dan kepribadian,
sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan
kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap,
dan perilaku peserta didik.
Makalah ini merupakan hasil observasi lapangan yang tujuannya untuk
mengetahui secara langsung implementasi penanaman nilai-nilai pancasila pada
anak usia dini. Dengan adanya Observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui
bagai mana menanamkan implementasi pancasila pada Anak Usia Dini.
BAB II
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA
v Observasi di RA Salafiyah, Jejeran, Pleret, Bantul
Setelah melakukan observasi ke RA
Salafiyah, kami
dapat mengamati langsung bagaimana cara menanamkan implementasi nilai pancasila
di RA tersebut. Mulai dari sebelum masuk ke kelas dan sampai pulang dari
sekolah.
Sebelum masuk kelas anak-anak berbaris di depan
kelas. Pada
saat baris, anak-anak mengucapkan ikrar, membaca doa dan beberapa
surat-surat pendek.
Setelah itu, anak-anak masuk
ke dalam
kelas, lalu duduk meligkar. Sebelum memulai kegiatan belajar
anak-anak membaca doa dan beberapa surat-surat pendek terlebih dahulu, dan
setelah itu barulah ibu guru mengabsen dengan cara menanyakan kepada anak-anak
siapakah yang tidak berangkat hari itu atau mungkin yang belum datang saat itu,
metode ini ditanamkan guna untuk mengajarkan kepada anak untuk menumbuhkan
untuk perduli satu sama lain dan merangsang anak untuk menyikapi lingkungan sekitarnya
Dan kebetulan setiap hari sabtu di RA tersebut tidak diadakan kegiatan
pembelajaran maka dari itu saya dan teman-teman diberi kesempatan untuk mengisi
kegiatan tersebut.
Awalnya kami memperkenalkan diri dan
berkenalan dengan adik-adik RA tersebut. Lalu setelah itu kami mengajak
anak-anak untuk bermain sebuah permainan, kami bermain permainan Tikus VS Kucing, Ular Naga, dll. Anak-anak
sangat senang dan antusias dalam mengikuti permainan-permainan tersebut.
Implementasi nilai pancasila yang tersirat didalam kegiatan tersebut adalah
anak akan saling bekerja sama, saling tolong menolong dan menimbulkan sikap
saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.
Setelah kegiatan bermain-main telah
selesai, anak-anak makan bersama yang telah disediakan ibu guru. Tak lupa
sebelum makan anak-anak mencuci tangan dan berdoa sebelum makan. Dan barulah
anak-anak makan makanan tersebut. Dan seusai makan pun tak lupa berdoa setelah
makan dan mencuci tangan. Lalu anak-anak istirahat sejenak dan bermain-main
dengan fasilaitas yang telah disediakan di RA tersebut. Mereka bermain
bersama-sama. Dan setelah bermain mereka membereskan permainan tersebut secara
bersama-sama untu dikembalikan ke tempat semula.
Setelah makan-makan dan istirahat sejenak
kegiatan berikutnya adalah senam. Anak-anak bergerak mengikuti irama musik.
Anak-anak sangat senang dan mengikuti senam tersebut.
Dan kegiatan terakhir adalah penutup dan
berdoa. Anak-anak membaca doa pulang dan setelah itu bersalam-salaman dengan
guru dan kami.
v
Penanaman Nilai Pancasila
1. Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi
perkembangan anak, sebab dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan
orang lain. Dengan bercakap- cakap banyak sekali pengetahuan yang dapat
diberikan kepada anak, karena pada dasarnya anak suka sekali bertanya. Dari metode bercakap-cakap tersebut dapat terapkan misalnya; anak akan bersikap
sopan dengan bicara yang baik kepada orang lain dan orang yang lebih tua.
2. Metode Bercerita
Melalui cerita
dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi yang dapat menambah pengetahuan anak tentang
nilai-nilai pancasila yang berlaku di masyarakat, bahwa
nilai-nilai Pancasila memiliki peranan penting dalam membentuk mental, sikap
dan moralitas siswa sehingga dapat tercipta generasi penerus bangsa yang
berkualitas demi kemajuan bangsa.
3. Metode Bermain
Melalui metode bermain karena dengan bermain
anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Bermain memberikan
kesenangan kepada anak- anak, mereka dapat menuangkan imajinasi yang ada di
pikiran secara bebas melalui bermain. Misalnya; mengajarkan kepada
anak agar mau bersosialisasi dan mampu bekerjasama dengan teman-teman
sepermainan; mengajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenggang rasa,
menolong sesama yang sedang membutuhkan; Mengajarkan kepada anak untuk mau
berbagi bersama teman serta memiliki rasa peduli kepada orang lain; dan
lain-lain.
4. Metode Pemberian Tugas
Realisasi penugasan dijadikan indikator dalam proses pembelajaran yang
memuat nilai-nilai Pancasila karena dengan pemberian tugas akan melatih
kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang
telah menjadi tugasnya dan juga menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi
dengan orang lain agar memiliki kemauan bekerja
sama dengan teman-temanya.
v Implementasi Nilai Pancasila
§ Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” : Berdoa sebelum dan sesudah
belajar; Berdoa sebelum dan setelah makan.
§ Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” : Menghormanti satu sama
lain; Peduli satu sama lain; Saling tolong menolong.
§ Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” : Saling bekerjasama membereskan mainan
untuk dikembalikan pada tempatnya; Membaca Ikrar RA
§ Sila Keempat “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam Permusyawratan
Perwakilan” : Makan Bersama.
§ Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” : Saling
membantu teman lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan memiliki peranan yang
sangat penting dalam mewujudkan warga negara yang berkepribadian tinggi dan
berakhlak mulia, sehingga dapat menciptakan SDM yang berkualitas tinggi.
Peranan pendidikan tersebut kapan saja sangat dibutuhkan, lebih-lebih mengingat
salah satu permasalahan bangsa. Perlunya penanaman nilai-nilai pancasilal, baik
di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan
Pada masa usia dini dimanfaatkan
untuk menanamkan nilai-nilai pancasila, untuk perkembangan serta kecerdasan
moral anak. Pendidikan pendidikan pancasila berguna sebagai suatu konsep
kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk
budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat
dalam Pancasila dan UUD 1945.
Di dalam penanaman nilai-nilai
pancasila pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu metode
bermain, bercerita, pemberian tugas dan bercakap- cakap, penggunaan metode
tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber
pertimbangan utama. Sebab metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini. Cara pelaksanaan penanaman
nilai-nilai pancasila pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal
cara penanaman nilai-nilai pancasila pada anak usia dini bisa dilakukan melalui
pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada
jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan
peutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar