Rabu, 27 Januari 2016

TRANSLITERASI HURUF ARAB LATIN

TRANSLITERASI HURUF ARAB LATIN

TRANSLITERASI HURUF ARAB LATIN

A.     PENDAHULUAN
Adanya transliterasihuruf Arab ke huruf Latininiberawaldarikebutuhan orang Indonesia yang menginginkanmenulishuruf Arab denganhuruf Latin danmenterjemaahkannyakedalambahasa Indonesia.
Denganadanyahaltersebutmakapemerintahpadatahun 1983 menunjukMenteri Agama danMenteriPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia untukmerumuskankaidah-kaidahpenulisanhuruf Arab keaksara Latin supayaseragamdantidaksalahkaprah.
Untuk menanggapi hal tersebut kemudian badan Litbang Agama mengadakan seminar dan mengundang beberapa tokoh untuk merumuskan kaidah-kaidah penulisan huruf Arab ke aksara Latin. Diantaranya tokoh yang diundang waktu itu adalah:



1.      H. SawabiIhsan
2.      Ali Audah
3.      Prof. Ghazali
4.      Prof. HB Jassin, dan
5.      Drs. Sudarno M. ed

 Kemudianpedomanitu di sahkahbersamaolehMenteri Agama danMenteriPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987 danNomor 0542/b/u/1987, tertanggal 10 September 1987 denganbeberapaperubahan. Perubahandilakukanmengingatalasankemudahanpenghafalandanpenguasaannya.
Penguasaankaidahsangatlahpentingmengingatpraktiktransliterasiakanterganggu, tidakcermat, danakanmenimbulkankesalahanjikapedomannyatidakbenar-benardikuasai.
B.       PENGERTIAN TRANSLITERASI
Kata transliterasi berasal dari kosa kata bahasa Inggris transliteration, yaitu trans yang berarti pindah, alih, ganti dan literation yang berarti liter, huruf. Jadi, bisa disimpulkan bahwa  transliterasi huruf Arab Latin adalah penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lainnya.
C.     PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
  1. Konsonan
Fonemkonsonanbahasa Arab yang dalamsistemtulisan Arab dilambangkandenganhuruf, dalamtransliterasiinisebagiandilambangkandenganhurufdansebagiandilambangkandengantanda, dansebagian lain lagidenganhurufdantandasekaligus.

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
ا
tidakdilambangkan
2
ب
b
be
3
ت
t
te
4
ث
ts
tedenganes
5
ج
j
je
6
ح
h
ha dengangarisbawah
7
خ
kh
kadengan ha
8
د
d
de
9
ذ
dz
de denganzet
10
ر
r
er
11
ز
z
zet
12
س
s
es
13
ش
sy
esdengan ye
14
ص
s
esdengangarisbawah
15
ض
d
d dengangaarisbawah
16
ط
t
tedengangarisbawah
17
ظ
z
zetdengangarisbawah
18
ع
komaterbalik di atashadapkanan
19
غ
gh
gedengan ha
20
ف
f
ef
21
ق
q
ki
22
ك
k
ka
23
ل
l
el
24
م
m
em
25
ن
n
en
26
و
w
we
27
h
ha
28
ء
,
Apostrof
29
ي
y
ye


  1. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong ), serta madd.

a.      Vokal tunggal (monoftong)

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
     َ     
A
Fathah
2
           ِ  
I
Kasrah
3
 ٌ
U
dammah

b.      Vokal rangkap (diftong)

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
ي           .
Ai
a dengani
2
و            .
Au
a dengan u

Contoh:



كتب : kataba
فعل  : fa’ala





c.       Vokal panjang  (madd)

No
Huruf Arab
Huruf Latin
Keterangan
1
اﻳ
Â
a dengantopi di atas
2
ي
Î
idengantopi di atas
3
 ىو
Û
u dengantopi di atas

Contoh:
قال    :qâla
رمى  :ramâ

  1. Tamarbûtah

Ta marbûtah ini diatur dalam tiga katagori:
a)      huruf ta marbûtah pada kata berdiri sendiri, huruf tersebut ditransliterasikan menjadi /h/, misalnya: محكمة menjadi mahkamah.
b)      jika huruf tamarbûtah diikuti oleh kata sifat (na’at), huruf tersebut ditransliterasikan menjadi /h/ juga, misalnya:المدينة المنورة menjadi  al-madÎnah al-munawarah.
c)      Jika hurup tamarbûtah  diikuti oleh kata benda (ism), huruf  tersebut ditransliterasikan menjadi /t/ misalnya:روضة الأطفال menjadi raudat al-atfâl.

  1. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:   نزّل : nazzala
ربّنا        : rabbanâ
                                           
  1. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ال. Namun, dalam transliterasi menjadi /al-/ baik yang diikuti oleh huruf syamsiah maupun kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah, misalnya : الفيل (al-fîl), الوجود(al-wujûd), dan الشمس(al-syams bukan asy-syams)

  1. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak diawal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:



تاخذون      :ta’khudzuna
النّوء            :an-nau’
 اكل           :akala
انّ              :inna




  1. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang (artikel), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya, seperti: al-Kindi, al-Farobi, Abu Hamid al-Ghazali, dan lain-lain (bukan Al-Kindi, Al-Farobi, Abu Hamid Al-Ghazali). Transliterasi ini tidak disarankan untuk dipakai pada penulisan orang yang berasal dari dunia nusantara, seperti Abdussamad al-Palimbani bukan Abd al-Shamad al-Palimbani.

  1. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi’il), kata benda (ism), maupun huruf (harf) ditulis secara terpisah.
Contoh:
الخلفاء الراشدين            : al-Khulafa al-Rasyidin
صلة الرحم        : silat al-Rahm
الكتب الستة       : al-Kutub al-Sittah
D.      PENUTUP
Dengan penyeragamanpenulisanhuruf Arab menjadihuruf Latin diharapkan para penulisdapatmembedakanhurufdanmenggunakannyasecaratepatsehinggatidakterjadikesalahanbunyi, kesalahanpenulisan, dankesalahanmakna.
Namun, lagi-lagi, penulisan kata-kata tersebutseringtidakseragam. Jadi, sekalilagi, meskipunsudahadapedomanTransliterasi Arab-Latin SKB MenagdanMendibud, tidakjarangbuku-bukupelajaran agama ataupunbuku agama yang lain masihbelumseragammengejakosakata Arab tersebut.
Akhirulkalam, menjaditugaslembaga-lembagabahasauntukgencarmenyosialisasikanpedomantransliterasi Arab-Indonesia. Jikaperlu, pedomanitudirevisiuntukmengakomodasiragampendapat yang ada.



REFERENSI
  1. Fitriyah, Mahmudah, dan Ramlan A. Gani. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK PRESS. 2010
  2. http://s3.amazonaws.com/
3.      http:// www.infobahasa.com/
Diposkanolehwahyudindi 15.19


Tidak ada komentar:

Posting Komentar