Selasa, 26 Januari 2016

MAKALAH TAUHID IMAN, KUFUR, NIFAQ, DAN SYIRIK

MAKALAH TAUHID
IMAN, KUFUR, NIFAQ, DAN SYIRIK
Dosen Pembimbing : H. Suismanto
Description: logo-uin-suka-baru-warna

DI SUSUN OLEH     :
AULIANISA WIDINI                      (15430003)
DHEA EKA LUTVITASARI                       (15430014)
DZIKRINA HASNA MUTIA          (15430025)
TSALISUN NISA                              (15430036)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PGRA SEMESTER GASAL 2015/2016
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Jl. Marsda Adisucipto Telp.(0274) 512474; 589621 Fax. (0274) 519661; 586117
http://uin-suka.ac.id Yogyakarta 55281

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah atau keyakinan dan sesuatu yang di amalkan atau amaliyah. Amal perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implementasi dari aqidah itu. Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan keimanan dan perbuatan. Keimanan dalam agama islam merupakan dasar atau pondasi yang diatasnya berdirisyariat-syariat islam. Keimanan kita kepada Allah SWT harus terus menerus di pupuk agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada perbuatan yang menyimpang yaitu syirik dan nifaq. Untuk itu, dalam makalah ini kami mencoba membahasnya agar kita bisa menjaga iman kita dan menjauh dari kekufuran.

A.    Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar dapat mengetahui bagaimana cara .

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Iman, Kufur, Syirik, dan Nifaq ?
2.     2.Sebutkan macam-macan dari setiap bagian kufur dan syirik!







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Iman
a.      Pengertian Iman
Iman menurut bahasa berasal dari kata aamanu - yu’minu - iimanan yang berarti percaya atau membenarkan. Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu. Menurut istilah, iman ialah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

b.       Ruang Lingkup Iman

Yang dimaksud ruang lingkup adalah batasan-batasan yang disentuh oleh arti perkataan. Ruang Lingkup Iman meliputi: 'aqdun bil qlbi = tanggapan hati, ikraarun bil lisani = pernyataan lisan, 'amalun bil arkan = pembuktian dalam perbuatan. Dengan demikian, ruang lingkup iman meliputi tiga aspek aktivitas hidup manusia, yaitu aspek penanggapan, aspek pernyataan dan aspek pembuktian.

Menurut pendapat-pendapat ulama fiqih bahwa iman merupakan sebuah tasdiq (pembenaran) di dalam hati hal tersebut yaitu menurut:

1.       Menurut Abu Abdullah bin Khafif

Iman adalah sebuah pembenaran hati terhadap sesuatu yang telah di jelaskan olehAllah tentang masalah-masalah yang gaib.

2.       Menurut Abdullah At Tustari

Iman merupakan kesaksian Allah. Karena, jika Allah di pandang dengan penglihatan tanpa pembatas, dan jika dengan pengetahuan tanpa berakhir.

Dari pendapat para ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa iman merupakan hal yang bersangkutan dengan hati. Semua hal-hal yang gaib seperti Tuhan, sifat-sifatnya, akhirat, takdir, rejeki, dan sebagainya merupakan sebuah pembenaran dan kepercayaan hati. Jika dipahami secara mendalam iman mempunyai hubungan yang sangat erat kaitannya dengan amaliyah atau perbuatan. Amaliyah atau perbuatan merupakan tolak ukur keimanan seseorang. Jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan dirinya dekat dengan Allah, maka dapat dipastikan bahwa seseorang tersebut beriman kepada Allah yaitu dengan menjalankan syariat-syariatnya yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam pembahasan ilmu kalam konsep iman terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1.       Iman adalah Tasdiq dalam hati atas wujud Allah dan keberadaan Nabi atau Rasul Allah. Menurut konsep ini iman dan kufur semata-mata adalah urusan hati, bukan nampak dari luar. Jika seseorang membenarkan atau meyakini adanya Allah maka ia dapat disebut telah beriman kepada Allah meskipun perbuatannya tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Konsep iman ini banyak dianut oleh mazhab murjiah yang sebagian besar penganutnya adalah Jahamiyah dan sebagian kecil Asy’ariyah. Menurut paham diatas bahwa keimanan seseorang tidak ada sangkut pautnya dengan perbuatan atau amaliyah zhahir, dikarenakan hati adalah sesuatu yang tersembunyi sehingga tidak dapat disangkut pautkan dengan keadaan yang zhahir.

2.       Iman adalah Tasdiq di dalam hati dan diikrarkan dengan lidah. Dengan demikian seseorang dapat digolongkan beriman apabila mempercayai dalam hati keberadaan Allah dan mengikrarkan (mengucapkan) dengan lidah. Disini antara keimanan dan perbuatan manusia tidak ada hubungannya. Yang terpenting dalam iman adalah Tasdiq dalam hati dan diikrarkan dengan lisan konsep ini dianut oleh sebagian pengikut Mahmudiyah.

3.       Iman adalah Tasdiq dalam hati dan diikrarkan dengan lisan serta dibuktikan dengan perbuatan. Disini diterangkan bahwa antara iman dan perbuatan terdapat keterkaitan karena keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal perbuatannya konsep iman ini dianut oleh Mu’tazilah dan Khawarij.

Agama islam adalah agama yang mengajarkan pemeluknya untuk berbuat amal shaleh dan menjauhi larangan-Nya. Oleh sebab itu seseorang dianggap telah sempurna imannya apabila betul-betul telah diyakini dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan. Menyangkut tentang ciri keimanan seseorang kita dapat melihat dari tasdiq dan perilakunya. Manusia mempunyai sifat lahiriyah, sifat inilah yang menjadi ukuran bagi kita untuk melihat keimanan seseorang. Sifat-sifat yang dapat dilihat melalui tindak-tanduk manusia sama ada perkataan atau perbuatan adalah menjadi tanda iman yang menjadi ukuran kita. Adapun segala apa yang tersirat dihatinya adalah terserah kepada Allah SWT.
B.    Kufur
a.      Pengertian Kufur 
Arti Kufur Secara etimologi, kufur artinya menutupi, sedangkan menurut terminology syariat, kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak. Perbedaannya, kalau mendustakan berarti menentang dan menolak, tetapi kalau tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya. Dengan demikian kufur yang disertai pendustaan itu lebih berat dari pada kufur sekedar kufur.
Kufur ditinjau dari berat tidaknya dosa ada dua macam yaitu :
a.       Kufur Besar
Kufur besar adalah kufur yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan kufur besar ini ada lima macam :
1.      Kufur karena mendustakan. Allah SWT berfirman:
”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?”  (QS. Al-‘Ankabut:68)
2.      Kufur karena enggan dan sombong, padahal ia tahu dan membenarkannya. Allah berfirman :
”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: ”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah:34)
3.      Kufur karena ragu. Allah SWT berfirman:
Dan dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata :”Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu. (QS. Al-Kahf:35-36)
Kawannya (yang mumin) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya : “Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna”. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabbku”.  (QS. Al-Kahf:37-38)


4.      Kufur karena berpaling, dalilnya adalah firman Allah swt :
Kami tiada m enciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.(QS. Al-‘Ahqaf:3)
5.      Kufur karena nifaq, dalilnya firman Allah SWT:
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (QS. Al-Munafiqun:3)
b.      Kufur Kecil
Kufur kecil, adalah kufur yang tida k mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali adalah dosa-dosa yang disebut dalam al-Quran dan as-sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Contohnya seperti kufur nikmat sebagaimana disebutka n dalam firman-Nya:
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. An-Nahl:83).
Termasuk juga membunuh orang muslim, Rasulullah SAW bersabda :
”Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”. Termasuk juga bersumpah dengan selain Allah, Rasulullah SAW bersabda :”Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir atau musyrik”. Para pelaku dosa-dosa tersebut bukan menjadi kafir, walaupun dalam redaksi hadits disebut kafir, karena Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. (QS. Baqarah:178)
Allah tidak mengeluarkan si pembunuh dari golongan orang-orang beriman, bahkan menjadikannya sebagai saudara bagi wali yang berhak melakukan qishosh, lihatlah firman Allah SWT:
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). (QS. Baqarah:178).
Bahkan dalam ayat lain, lebih jelas lagi Allah menyebut kelompok yang saling bunuh dengan sebutan mukmin,“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mumin berperang m aka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kep ada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-Hujurat:9). Sesungguhnya orang-orang mumin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua sauda ramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat:10)

C.    Nifaq
a.      Pengertian Nifaq

Nifaq secara bahasa berasal dari kata naafaqa – yunaafiqu – nifaaqan wa munaafaqan yang diambil dari kata an-naafiqaa’, yaitu salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangannya, dimana jika ia dicari dari lubang yang satu, maka ia akan keluar dari lubang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata an-nafaqa (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi. Nifaq menurut syara’ yaitu menampakkan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan atau bisa disebut bahwa seseorang tersebut memperlihatkan sesuatu baik berupa ucapan, tingkah laku yang berlainan dengan yang ada dihatinya.

Contoh, orang yang mengaku sebagai seorang mukmin padahal dihatinya atau batinnya masih sebagai orang kafir. 
Orang-orang seperti ini biasa disebut dengan munafik, munafik adalah orang yang berbuat nifaq. Tidaklah mudah mengetahui orang yang munafik sebab tindakan orang-orang munafik tidak menampakkan sebenarnya secara terbuka melainkan secara sembunyi-sembunyi, ibarat musuh adalah musuh dalam selimut.

Nifaq terbagi menjadi dua, yaitu :

·         Nifaq I'tiqodiy atau keyakinanadalah nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan ke-Islaman, tetapi dalam hatinya tersimpan kekufuran dan kebencian terhadap Islam. Jenis nifaq ini menyebabkan pelakunya murtad, keluar dari agama dan khirat kelak ia akan berada dalam kerak Neraka.

a.       Nifaq jenis ini ada empat macam :

1. Mendustakan Rasulullah SAW atau mendustakan sebagian dari apa yg beliau bawa.

2. Membenci Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang beliau bawa.

3. Merasa gembira dengan kemunduran agama Rasulullah SAW.

4. Tidak senang dengan kemenangan agama Rasulullah SAW.

·         Nifaq Amaliah, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak mengeluarkannya dari agama, namun merupakan washilah (perantara) kepada yang demikian. Pelakunya berada dalam keadaan iman dan nifaq, dan jika perbuatan nifaqnya lebih banyak maka hal itu bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam nifaq sesungguhnya.
D.    Syirik
a.      Pengertian Syirik
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Alla h disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. (Luqman: 13) Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (An-Nisa: 48)
Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik. Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(Al-Maa-idah: 72)
Syirik Menghapuskan Pahala Segala Amal Kebaikan, Allah Azza wa Jalla berfirman:
seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (Al-Anam: 88)
Orang Musyrik Itu Halal Darah Dan Hartanya, Allah SWT berfirman:
Maka bunuhlah orang-orang musy rikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan terjamin keamanan mereka.. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq melainkan Allah dan bahwa Muhammad u tusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka ada pada Allah Azza wa jalla”
Syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling mungkar.
Jenis-jenis Syirik :
1.      Syirik Besar
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau menghara p sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.
Syirik Besar Itu Ada Empat Macam.
a.       Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah SWT, ia juga berdo'a kepada selainNya,
b.      Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala,
c.       Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah,
d.      Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan.
2.      Syirik Kecil
Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik Kecil Ada Dua Macam.
a.       Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah SAW bersabda yang artinya“Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik"
b.      Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab Yaitu riya'.”




PENUTUP
A.    Kesimpulan
·         Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu.
·         Iman ada tiga golongan
·         Kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak.
·         Kufur ada dua : Kufur Besar dan Kufur Kecil
·         Nifaq berasal dari kata  an-nafaqa  (nafaq) yaitu lubang tempat bersembunyi
·         Nifaq ada dua : Nifaq I'tiqodiy dan Nifaq Amaliah
·        Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
·        Jenis Syirik ada dua : Syirik Besar dan Syirik Kecil

B.     Saran
Jika pembaca menemukan banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini saya mohon maaf  karena masih sedikit ilmu yang saya miliki. Saya menantikan kritik dan saran dari pembaca agar tidak terjadi kekeliruan di waktu yang akan datang.




DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar