MAKALAH TAUHID
IMAN,
KUFUR, NIFAQ, DAN SYIRIK
Dosen Pembimbing : H. Suismanto
DI SUSUN OLEH :
AULIANISA WIDINI (15430003)
DHEA EKA LUTVITASARI (15430014)
DZIKRINA HASNA MUTIA (15430025)
TSALISUN NISA (15430036)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PGRA SEMESTER GASAL 2015/2016
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
Jl. Marsda Adisucipto Telp.(0274) 512474;
589621 Fax. (0274) 519661; 586117
http://uin-suka.ac.id Yogyakarta 55281
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi yaitu aqidah
atau keyakinan dan sesuatu yang di amalkan atau amaliyah. Amal
perbuatan tersebut merupakan perpanjangan dan implementasi dari
aqidah itu. Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT
yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berintikan keimanan dan
perbuatan. Keimanan dalam agama islam merupakan
dasar atau pondasi yang diatasnya berdirisyariat-syariat islam.
Keimanan kita kepada Allah SWT harus terus menerus di pupuk agar semakin kokoh
dan kuat, karena ketika keimanan kita terkikis akan menyeret kita kepada kufur.
Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada
perbuatan yang menyimpang yaitu syirik dan nifaq. Untuk itu, dalam makalah ini
kami mencoba membahasnya agar kita bisa menjaga iman kita dan menjauh dari
kekufuran.
A.
Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan agar dapat
mengetahui bagaimana cara .
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Iman, Kufur,
Syirik, dan Nifaq ?
2. 2.Sebutkan
macam-macan dari setiap bagian kufur dan syirik!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Iman
a. Pengertian Iman
Iman menurut bahasa berasal dari kata aamanu - yu’minu - iimanan yang
berarti percaya atau membenarkan. Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan
seseorang terhadap sesuatu. Menurut
istilah, iman ialah membenarkan
dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.
b.
Ruang Lingkup Iman
Yang dimaksud ruang lingkup adalah batasan-batasan yang disentuh oleh arti
perkataan. Ruang Lingkup Iman meliputi: 'aqdun bil qlbi = tanggapan hati, ikraarun bil lisani = pernyataan lisan,
'amalun bil arkan = pembuktian dalam perbuatan. Dengan demikian, ruang
lingkup iman meliputi tiga aspek aktivitas hidup manusia, yaitu aspek
penanggapan, aspek pernyataan dan aspek pembuktian.
Menurut pendapat-pendapat ulama fiqih bahwa iman
merupakan sebuah tasdiq (pembenaran) di dalam hati hal tersebut yaitu menurut:
1.
Menurut Abu
Abdullah bin Khafif
Iman adalah
sebuah pembenaran hati terhadap sesuatu yang telah di jelaskan olehAllah
tentang masalah-masalah yang gaib.
2.
Menurut
Abdullah At Tustari
Iman
merupakan kesaksian Allah. Karena, jika Allah di pandang dengan penglihatan
tanpa pembatas, dan jika dengan pengetahuan tanpa berakhir.
Dari
pendapat para ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa iman merupakan hal yang
bersangkutan dengan hati. Semua hal-hal yang gaib seperti Tuhan,
sifat-sifatnya, akhirat, takdir, rejeki, dan sebagainya merupakan sebuah
pembenaran dan kepercayaan hati. Jika dipahami secara mendalam iman mempunyai
hubungan yang sangat erat kaitannya dengan amaliyah atau perbuatan. Amaliyah
atau perbuatan merupakan tolak ukur keimanan seseorang. Jika seseorang
melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan dirinya dekat dengan Allah, maka
dapat dipastikan bahwa seseorang tersebut beriman kepada Allah yaitu dengan
menjalankan syariat-syariatnya yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam
pembahasan ilmu kalam konsep iman terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1.
Iman adalah
Tasdiq dalam hati atas wujud Allah dan keberadaan Nabi atau Rasul Allah.
Menurut konsep ini iman dan kufur semata-mata adalah urusan hati, bukan nampak
dari luar. Jika seseorang membenarkan atau meyakini adanya Allah maka ia dapat
disebut telah beriman kepada Allah meskipun perbuatannya tidak sesuai dengan ajaran
agama islam. Konsep iman ini banyak dianut oleh mazhab murjiah yang sebagian
besar penganutnya adalah Jahamiyah dan sebagian kecil Asy’ariyah. Menurut paham
diatas bahwa keimanan seseorang tidak ada sangkut pautnya dengan perbuatan atau
amaliyah zhahir, dikarenakan hati adalah sesuatu yang tersembunyi sehingga
tidak dapat disangkut pautkan dengan keadaan yang zhahir.
2.
Iman adalah
Tasdiq di dalam hati dan diikrarkan dengan lidah. Dengan demikian seseorang
dapat digolongkan beriman apabila mempercayai dalam hati keberadaan Allah dan
mengikrarkan (mengucapkan) dengan lidah. Disini antara keimanan dan perbuatan
manusia tidak ada hubungannya. Yang terpenting dalam iman adalah Tasdiq dalam
hati dan diikrarkan dengan lisan konsep ini dianut oleh sebagian pengikut
Mahmudiyah.
3.
Iman adalah
Tasdiq dalam hati dan diikrarkan dengan lisan serta dibuktikan dengan
perbuatan. Disini diterangkan bahwa antara iman dan perbuatan terdapat
keterkaitan karena keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal perbuatannya
konsep iman ini dianut oleh Mu’tazilah dan Khawarij.
Agama islam adalah agama yang
mengajarkan pemeluknya untuk berbuat amal shaleh dan menjauhi larangan-Nya.
Oleh sebab itu seseorang dianggap telah sempurna imannya apabila betul-betul
telah diyakini dengan hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan
perbuatan. Menyangkut tentang ciri keimanan seseorang kita dapat melihat dari
tasdiq dan perilakunya. Manusia mempunyai sifat lahiriyah, sifat inilah yang
menjadi ukuran bagi kita untuk melihat keimanan seseorang. Sifat-sifat yang
dapat dilihat melalui tindak-tanduk manusia sama ada perkataan atau perbuatan
adalah menjadi tanda iman yang menjadi ukuran kita. Adapun segala apa yang
tersirat dihatinya adalah terserah kepada Allah SWT.
B. Kufur
a. Pengertian Kufur
Arti Kufur
Secara etimologi, kufur artinya menutupi, sedangkan menurut terminology
syariat, kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak. Perbedaannya,
kalau mendustakan berarti menentang dan menolak, tetapi kalau tidak mendustakan
artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya. Dengan demikian kufur yang
disertai pendustaan itu lebih berat dari pada kufur sekedar kufur.
Kufur
ditinjau dari berat tidaknya dosa ada dua macam yaitu :
a.
Kufur Besar
Kufur besar
adalah kufur yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan kufur besar ini
ada lima macam :
1.
Kufur karena mendustakan. Allah SWT berfirman:
”Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau
mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam
neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” (QS. Al-‘Ankabut:68)
2.
Kufur karena enggan dan sombong, padahal ia tahu
dan membenarkannya. Allah berfirman :
”Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para Malaikat: ”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah
mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah:34)
3.
Kufur karena ragu. Allah SWT berfirman:
‘Dan dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap
dirinya sendiri; ia berkata :”Aku kira kebun ini tidak akan binasa
selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika
sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.’ (QS.
Al-Kahf:35-36)
Kawannya (yang mu’min) berkata kepadanya sedang
dia bercakap-cakap dengannya : “Apakah
kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna”.
Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan
seorangpun dengan Rabbku”. (QS.
Al-Kahf:37-38)
4.
Kufur karena berpaling, dalilnya adalah firman
Allah swt :
‘Kami tiada m enciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu
yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang
diperingatkan kepada mereka.’(QS.
Al-‘Ahqaf:3)
5.
Kufur karena nifaq, dalilnya firman Allah SWT:
‘Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya
mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci
mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.’ (QS.
Al-Munafiqun:3)
b.
Kufur Kecil
Kufur kecil,
adalah kufur yang tida k mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan ia adalah kufur
amali. Kufur amali adalah dosa-dosa yang disebut dalam al-Quran dan as-sunnah
sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Contohnya seperti
kufur nikmat sebagaimana disebutka n dalam firman-Nya:
‘Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka
mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.’ (QS. An-Nahl:83).
Termasuk juga
membunuh orang muslim, Rasulullah SAW bersabda :
”Mencaci seorang muslim adalah
suatu kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”. Termasuk juga bersumpah
dengan selain Allah, Rasulullah SAW bersabda :”Barang siapa bersumpah dengan
nama selain Allah, maka ia telah kafir atau musyrik”. Para pelaku dosa-dosa
tersebut bukan menjadi kafir, walaupun dalam redaksi hadits disebut kafir,
karena Allah SWT berfirman:
‘Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu
qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh.’ (QS.
Baqarah:178)
Allah tidak mengeluarkan si
pembunuh dari golongan orang-orang beriman, bahkan menjadikannya sebagai
saudara bagi wali yang berhak melakukan qishosh, lihatlah firman Allah SWT:
‘Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari
saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan
cara yang baik (pula).’ (QS. Baqarah:178).
Bahkan dalam ayat lain, lebih
jelas lagi Allah menyebut kelompok yang saling bunuh dengan sebutan mukmin,“Dan
jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang m aka damaikanlah antara keduanya. Jika
salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain
maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali,
kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kep ada perintah
Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-Hujurat:9).
Sesungguhnya orang-orang mu’min
adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua sauda ramu dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat:10)
C.
Nifaq
a.
Pengertian Nifaq
Nifaq secara
bahasa berasal dari kata naafaqa – yunaafiqu – nifaaqan wa munaafaqan yang
diambil dari kata an-naafiqaa’, yaitu salah satu lubang tempat
keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangannya,
dimana jika ia dicari dari lubang yang satu, maka ia akan keluar dari lubang
yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata an-nafaqa (nafaq)
yaitu lubang tempat bersembunyi. Nifaq menurut syara’ yaitu menampakkan Islam
dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan atau bisa
disebut bahwa seseorang tersebut memperlihatkan sesuatu baik berupa ucapan,
tingkah laku yang berlainan dengan yang ada dihatinya.
Contoh,
orang yang mengaku sebagai seorang mukmin padahal dihatinya atau batinnya masih
sebagai orang kafir.
Orang-orang
seperti ini biasa disebut dengan munafik, munafik adalah orang yang berbuat
nifaq. Tidaklah mudah mengetahui orang yang munafik sebab tindakan orang-orang
munafik tidak menampakkan sebenarnya secara terbuka melainkan secara
sembunyi-sembunyi, ibarat musuh adalah musuh dalam selimut.
Nifaq terbagi menjadi dua, yaitu :
·
Nifaq I'tiqodiy atau keyakinan, adalah nifaq besar, di mana
pelakunya menampakkan ke-Islaman, tetapi dalam hatinya tersimpan kekufuran dan
kebencian terhadap Islam. Jenis nifaq ini menyebabkan pelakunya murtad, keluar
dari agama dan khirat kelak ia akan berada dalam kerak Neraka.
a.
Nifaq jenis ini ada empat macam :
1.
Mendustakan Rasulullah SAW atau mendustakan sebagian dari apa yg beliau bawa.
2. Membenci
Rasulullah SAW atau membenci sebagian apa yang beliau bawa.
3. Merasa
gembira dengan kemunduran agama Rasulullah SAW.
4. Tidak
senang dengan kemenangan agama Rasulullah SAW.
·
Nifaq Amaliah, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang
munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak
mengeluarkannya dari agama, namun merupakan washilah (perantara) kepada yang
demikian. Pelakunya berada dalam keadaan iman dan nifaq, dan jika perbuatan
nifaqnya lebih banyak maka hal itu bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke
dalam nifaq sesungguhnya.
D.
Syirik
a. Pengertian Syirik
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan
Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya
menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan
bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Alla h disamping berdo'a kepada Allah,
atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar,
berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.Karena itu, barangsiapa menyembah
selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan
memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.Allah SWT berfirman:
‘Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezhaliman yang besar.’ (Luqman: 13) Allah
tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal
dunia dalam kemusyrikannya. Allah SWT berfirman:
‘Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.’ (An-Nisa’: 48)
Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik. Allah SWT berfirman:
‘Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.’(Al-Maa-idah: 72)
Syirik Menghapuskan Pahala
Segala Amal Kebaikan, Allah Azza wa Jalla berfirman:
‘seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya
lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.’ (Al-An’am: 88)
Orang Musyrik
Itu Halal Darah Dan Hartanya, Allah SWT berfirman:
Maka bunuhlah orang-orang musy
rikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah
mereka dan intailah ditempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan
sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk
berjalan terjamin keamanan mereka.. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.’
Rasulullah SAW bersabda,
yang artinya “Aku diperintahkan
untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq
melainkan Allah dan bahwa Muhammad u tusan Allah, mendirikan shalat, dan
membayar zakat. Jika mereka telah melakukan hal tersebut, maka darah dan harta
mereka aku lindungi kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka ada pada Allah
Azza wa jalla”
Syirik adalah dosa besar yang
paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemungkaran yang paling
mungkar.
Jenis-jenis
Syirik :
1.
Syirik Besar
Syirik besar
bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam
Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya.Syirik besar
adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a
kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban
atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau
menghara p sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun
mudharat.
Syirik Besar
Itu Ada Empat Macam.
a.
Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada
Allah SWT, ia juga berdo'a kepada selainNya,
b.
Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia
menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala,
c.
Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain
Allah dalam hal maksiyat kepada Allah,
d.
Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan
selain Allah dengan Allah dalam
hal kecintaan.
2. Syirik Kecil
Syirik kecil
tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah
(perantara) kepada syirik besar.
Syirik Kecil
Ada Dua Macam.
a.
Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang
dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah
dengan nama selain Allah. Rasulullah SAW bersabda
yang artinya“Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat
kufur atau syirik"
b.
Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam
hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin
dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Sesungguhnya yang paling aku takutkan
atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya:
"Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab Yaitu riya'.”
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Percaya adalah suatu pengakuan atau
keyakinan seseorang terhadap sesuatu.
·
Iman ada tiga golongan
·
Kufur
artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya, baik dengan mendustakannya maupun tidak.
·
Kufur
ada dua : Kufur Besar dan Kufur Kecil
·
Nifaq berasal dari kata an-nafaqa (nafaq)
yaitu lubang tempat bersembunyi
·
Nifaq ada dua : Nifaq I'tiqodiy dan
Nifaq Amaliah
·
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan
Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
·
Jenis Syirik ada
dua : Syirik Besar dan Syirik Kecil
B. Saran
Jika
pembaca menemukan banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini saya mohon
maaf karena masih sedikit ilmu yang saya
miliki. Saya menantikan kritik dan saran dari pembaca agar tidak terjadi
kekeliruan di waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar